Telkomsel, provider telekomunikasi pertama yang saya kenal dan terus saya gunakan hingga saat ini semenjak pertama kali saya menggunakan perangkat telefon genggam sekitar tahun 2004. Saya tidak sendiri, seluruh keluarga saya hampir semua menggunakan layanan dari Telkomsel sejak tahun 2000an hingga saat ini. Mungkin salah satu sebabnya ialah Telkomsel merupakan provider pertama yang masuk dan mempunyai jaringan yang baik di daerah asal saya, kota Banda Aceh provinsi Aceh.
Perusahaan telekomunikasi selular yang didirikan pada tahun 1995 ini menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS).
Memasuki era ICT (Information and Communication Technology), Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus mengembangkan layanan telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan gaya hidup selular, a truly mobile lifestyle.
Dalam menjalankan peran untuk memberi kontribusi bagi bangsa Indonesia, Telkomsel berupaya menggerakkan Indonesia melalui enam dimensi kehidupan, yaitu dimensi sosial, lingkungan, gaya hidup, teknologi, ekonomi dan pendidikan.
Telkomsel memiliki komitmen untuk menghadirkan layanan mobile lifestyle unggulan sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pelanggan. Telkomsel menghadirkan teknologi agar bangsa Indonesia dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dengan tetap mendukung pelestarian negeri.
Telkomsel secara aktif mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber energi untuk menara BTS serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi remaja dan masyarakat yang kurang mampu. Melalui peningkatan kualitas masyarakat dan pelestarian lingkungan, Telkomsel berpartisipasi aktif untuk masa depan bangsa yang lebih baik.
Teknologi Digital Mobile Lifestyle adalah jiwa dari Telkomsel. Telkomsel hadir untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi terdepan, produk dan layanan kompetitif, serta solusi inovatif. Telkomsel telah bertransformasi dari perannya sebagai infrastructure provider menjadi multi-platform provider sebuah babak teknologi terbaru dan konvergensi multimedia. Hal ini akan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian masyarakat berbasis broadband sesuai roadmap teknologi selular untuk memberi manfaat bagi kemaslahatan masyarakat. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu menginspirasi untuk terus berkarya menghadirkan layanan dan inovasi berkelanjutan bagi negeri.
Pada tahun 2008 Telkomsel meluncurkan program Telkomsel Merah Putih dalam rangka memberikan layanan telekomunikasi bagi pulau-pulau, desa-desa terpencil dan daerah perbatasan. Kemudian pada tahun 2010 Telkomsel menyelenggarakan Program Desa Berdering yang menjadikan Telkomsel satu-satunya operator selular yang menyediakan akses telekomunikasi di lebih dari 25.000 desa. Terakhir pada tahun 2013 Telkomsel meluncurkan Digital Creative Indonesia, yang merupakan sebuah program yang bertujuan untuk menggerakkan industri kereatif digital di tanah air.
Dewasa ini kehadiran teknologi 4G LTE (Long Term Evolution) yang sudah dikomersialkan di Indonesia akan membuat permintaan video streaming maupun mobile commerce semakin meningkat. Sayangnya, meski 4G telah resmi diluncurkan, namun infrastruktur untuk mendukung layanan ini masih belum merata di seluruh Indonesia. Selain adanya kesenjangan, tantangan lain dalam optimalisasi 4G ini terkait dengan bagaimana membangun sebuah ekosistem yang terdiri dari device, network, dan application. Untuk perangkat, penetrasi ponsel pintar di Indonesia tumbuh dengan pesat. Tahun 2014, terdapat 83 juta pengguna dan diprediksi tahun 2015 akan meningkat menjadi 93 juta pengguna yang terkoneksi Internet. Dan, dua pertiganya menggunakan ponsel pintar. Menurut Andi, penetrasi perangkat itu penting terutama yang mendukung broadband, sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses Internet.
Selain perangkat, jaringan juga sangat penting dalam ekosistem. Dalam layanan 4G LTE, kecepatan jaringan merupakan suatu keharusan. Lalu, aplikasi juga penting untuk memudahkan konsumen dalam melakukan berbagai aktivitas dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi di ponsel.
Penggunaan data di Indonesia pada tahun 2014 sudah tinggi, yaitu 50%. Tren tahun depan, akan ada peralihan dari penggunaan suara dan teks ke data dan digital. Menurut Andi, penggunaan layanan suara dan pesan di Indonesia masih tinggi dan akan tetap tumbuh. Hal ini jauh berbeda dengan Eropa yang penggunaan layanan suara dan teks semakin menurun drastis.
Itulah tantangan yaang harus dihadapi oleh Telkomsel dan seluruh provider telekomunikasi selular lainnya di Indonesia. Semoga dengan semakin pesat dan meningkatnya kecanggihan dari teknologi telekomunikasi saat ini dapat dirasakan oleh seluruh warga masyarakat di seluruh penjuru nusantara.
Tulisan ini merupakan salah stu tugas penunjang dalam mata kuliah Teori Organisasi Umum 2#
Referensi:
Telkomsel.com
marketeers.com/article/tantangan-industri-telekomunikasi-selular-di-tahun-2015.html
Memasuki era ICT (Information and Communication Technology), Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus mengembangkan layanan telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan gaya hidup selular, a truly mobile lifestyle.
Dalam menjalankan peran untuk memberi kontribusi bagi bangsa Indonesia, Telkomsel berupaya menggerakkan Indonesia melalui enam dimensi kehidupan, yaitu dimensi sosial, lingkungan, gaya hidup, teknologi, ekonomi dan pendidikan.
Telkomsel memiliki komitmen untuk menghadirkan layanan mobile lifestyle unggulan sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pelanggan. Telkomsel menghadirkan teknologi agar bangsa Indonesia dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dengan tetap mendukung pelestarian negeri.
Telkomsel secara aktif mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber energi untuk menara BTS serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi remaja dan masyarakat yang kurang mampu. Melalui peningkatan kualitas masyarakat dan pelestarian lingkungan, Telkomsel berpartisipasi aktif untuk masa depan bangsa yang lebih baik.
Teknologi Digital Mobile Lifestyle adalah jiwa dari Telkomsel. Telkomsel hadir untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi terdepan, produk dan layanan kompetitif, serta solusi inovatif. Telkomsel telah bertransformasi dari perannya sebagai infrastructure provider menjadi multi-platform provider sebuah babak teknologi terbaru dan konvergensi multimedia. Hal ini akan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian masyarakat berbasis broadband sesuai roadmap teknologi selular untuk memberi manfaat bagi kemaslahatan masyarakat. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu menginspirasi untuk terus berkarya menghadirkan layanan dan inovasi berkelanjutan bagi negeri.
Pada tahun 2008 Telkomsel meluncurkan program Telkomsel Merah Putih dalam rangka memberikan layanan telekomunikasi bagi pulau-pulau, desa-desa terpencil dan daerah perbatasan. Kemudian pada tahun 2010 Telkomsel menyelenggarakan Program Desa Berdering yang menjadikan Telkomsel satu-satunya operator selular yang menyediakan akses telekomunikasi di lebih dari 25.000 desa. Terakhir pada tahun 2013 Telkomsel meluncurkan Digital Creative Indonesia, yang merupakan sebuah program yang bertujuan untuk menggerakkan industri kereatif digital di tanah air.
Dewasa ini kehadiran teknologi 4G LTE (Long Term Evolution) yang sudah dikomersialkan di Indonesia akan membuat permintaan video streaming maupun mobile commerce semakin meningkat. Sayangnya, meski 4G telah resmi diluncurkan, namun infrastruktur untuk mendukung layanan ini masih belum merata di seluruh Indonesia. Selain adanya kesenjangan, tantangan lain dalam optimalisasi 4G ini terkait dengan bagaimana membangun sebuah ekosistem yang terdiri dari device, network, dan application. Untuk perangkat, penetrasi ponsel pintar di Indonesia tumbuh dengan pesat. Tahun 2014, terdapat 83 juta pengguna dan diprediksi tahun 2015 akan meningkat menjadi 93 juta pengguna yang terkoneksi Internet. Dan, dua pertiganya menggunakan ponsel pintar. Menurut Andi, penetrasi perangkat itu penting terutama yang mendukung broadband, sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses Internet.
Selain perangkat, jaringan juga sangat penting dalam ekosistem. Dalam layanan 4G LTE, kecepatan jaringan merupakan suatu keharusan. Lalu, aplikasi juga penting untuk memudahkan konsumen dalam melakukan berbagai aktivitas dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi di ponsel.
Penggunaan data di Indonesia pada tahun 2014 sudah tinggi, yaitu 50%. Tren tahun depan, akan ada peralihan dari penggunaan suara dan teks ke data dan digital. Menurut Andi, penggunaan layanan suara dan pesan di Indonesia masih tinggi dan akan tetap tumbuh. Hal ini jauh berbeda dengan Eropa yang penggunaan layanan suara dan teks semakin menurun drastis.
Itulah tantangan yaang harus dihadapi oleh Telkomsel dan seluruh provider telekomunikasi selular lainnya di Indonesia. Semoga dengan semakin pesat dan meningkatnya kecanggihan dari teknologi telekomunikasi saat ini dapat dirasakan oleh seluruh warga masyarakat di seluruh penjuru nusantara.
Tulisan ini merupakan salah stu tugas penunjang dalam mata kuliah Teori Organisasi Umum 2#
Referensi:
Telkomsel.com
marketeers.com/article/tantangan-industri-telekomunikasi-selular-di-tahun-2015.html
0 komentarator :
Post a Comment