Banyaknya perusahaan jasa layanan pengiriman barang dan dokumen secara langsung hal ini mengakibatkan persaingan antar perusahaan tersebut sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, salah satu hal penting yang harus diutamakan oleh perusahaan jasa kiriman adalah memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya agar dapat memenuhi harapan pelanggan,. Karena dengan memahami harapan pelanggan, perusahaan jasa pengiriman dapat mempertahankan pelanggan-pelanggan yang dimilikinya. Dengan kata lain, pelayanan yang diberikan dapat memberi nilai yang tinggi bagi pelanggan.
Untuk mempermudah menjalankan proses bisnis, salah satu solusi yang sering dipilih oleh perusahaan adalah melakukan implementasi teknologi informasi (TI). Perusahaan penyedia jasa logistik melakukan implementasi TI untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan, selain itu implementasi TI juga diharapkan bisa memberi pengaruh pada proses manajemen rantai pasok.
Setelah Amazon dan Google mengumumkan rencana untuk membuat layanan jasa pengiriman menggunakan pesawat mini tanpa awak atau drone, kini giliran perusahaan jasa pengiriman terkemuka, DHL, mengumumkan proyek serupa. DHL Jerman untuk pertama kalinya membuka unit pengiriman khusus menggunakan drone Jerman dimana drone tersebut digunakan untuk mengirimkan paket khusus kepada konsumen yang membutuhkan.
Seperti yang dikutip dari JagadReview.com, DHL menyebutkan bahwa drone Parcelcopter atau dalam bahasa Jerman disebut Paketkopter, akan mengirim obat dari desa di pinggir laut Norddeich sejauh 12 km melintasi Laut Utara ke sebuah pulau kecil bernama Juist yang dihuni sekitar 2000 warga. Parcelcopter tersebut akan terbang pada ketinggian 50 meter dengan kecepatan 18 meter per detik tergantung pada kecepatan angin. DHL memilih menggunakan dronenya untuk melakukan pengiriman saat kapal feri reguler atau penerbangan lainnya tidak tersedia dan pengiriman tersebut akan dilakukan paling tidak sekali dalam seminggu. Drone tersebut akan lepas landas, terbang dan mendarat dengan otomatis di luar garis pandang dari stasiun mobile darat di Norddeich. Disebutkan juga bahwa orang yang berjaga di stasiun akan terus memonitor penerbangan tersebut secara real time via link data jarak jauh dan secara konstan akan mengontak kontroler trafik udara regional.
Saat nantinya mencapai Juist, drone tidak akan langsung mendarat di alamat rumah yang dituju namun diatur untuk mendarat di sebuah landasan yang sudah ditentukan. Kemudian kru darat dari DHL akan menerima paket obat-obatan yang diangkut drone tersebut dalam sebuah wadah kargo yang terbuat dari karbon fiber tahan air dan langsung mengantarkannya ke warga atau turis yang memesannya. Untuk saat ini DHL akan melayani pengiriman obat-obatan prioritas tinggi dan barang-barang lain yang sangat dibutuhkan dengan segera.
Ini merupakan hasil proyek riset yang dilakukan DHL sejak Desember 2013 dimana DHL menggunakan drone yang dibuat oleh co-partner Microdrones GmbH dan partner lainnya The Institute for Flight System Dynamics di RWTH Aachen University. Quadcopter elektronik tersebut dirancang tahan air dan cuaca buruk, memiliki berat 5kg dan bisa mengangkut beban hingga berat 1.2 kg. Waktu terbangnya mencapai 45 menit atau paling tidak sejauh 12 km dimana hal ini berarti setelah sampai di Juist, drone tersebut membutuhkan penggantian baterai baru atau pengisian baterai ulang sebelum terbang kembali ke stasiun utama di Norddeich.
Referensi:
academia.edu/4291644/ANALISIS_KUALITAS_PELAYANAN_PENGIRIMAN
Jagadreview.com
Referensi:
academia.edu/4291644/ANALISIS_KUALITAS_PELAYANAN_PENGIRIMAN
Jagadreview.com
0 komentarator :
Post a Comment