Dewasa kini banyak perusahaan-perusahaan menawarkan investasi masa depan yang cerah. Tak sedikit pula peminatnya untuk menjadi konsumen dan ikut berinvestasi yang katanya untuk jaminan masa tua kelak.
Sadarkah jika masa tua itu kelak setiap manusia berhasil menapakinya ? Bukankah umur seseorang itu tidak ada yang tau selain Tuhannya ? Lantas buat apa jika orang-orang berinvestasi bermilyar-milyaran untuk sesuatu yang mungkin ia tidak dapat menikmatinya kelak ?
Memang tidak ada salahnya kita mempersiapkan 'modal' untuk kehidupan tua nanti. Namun akan lebih baik lagi bersama-sama kita beriringan berinvestasi untuk masa tua kelak yang belum pasti dan berinvestasi pula untuk sesuatu yang sudah pasti, yaitu kematian. Memang sedikit atau apa yang terlihat dari judul tulisan ini mengarah ke sesuatu yang "horor". Tapi itulah realita kita manusia. Suatu saat kita akan menemui yang namanya kematian. Entah kita sempat menikmati masa tua kita atau bahkan bisa saja sebelum masa tua itu datang.
Dalam ajaran Islam investasi masa depan yang terus berguna meski jasad seseorang telah tertanam di kubur ialah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh kepada orang tuanya.
Sedekah tidak semata berbentuk material atau uang saja. Sedekah bisa berupa energi, ide pemikiran, jasa dan senyuman. Yaa jika tak mempunyai uang, harta, benda, enegi untuk disedekahkan, maka tebarkanlah senyuman karena senyuman ialah sebahagian dari sedekah. Sedekah jariyah sendiri merupakan sedekah yang berguna bagi yang mnerima dan selama yang menerima merasakan manfaat dari sedekah tersebut, maka terus berjalanlah pahala-pahala bagi sang pemberi sedekah sampai kapan pun.
Mari bersama-sama kita berinvestasi untuk masa depan yang pasti dan juga masa depan yang belum pasti secara beriringan.
----------------------------------------------------------------------
Sedikit kutipan khutbah Jumat (5/12) di Masjid Babussalam, Pondok Bambu, Jakarta Timur
0 komentarator :
Post a Comment